Rabu, 20 Juli 2011
Terpecah-belah, PKB Indonesia Tantang PKB
JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Yenny Wahid mengusung partai baru. Setelah keluar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini putri sulung almarhum Gus Dur itu mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia (PKB Indonesia) untuk mengikuti Pemilu 2014.
"Partai ini sudah kami daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM kemarin," kata Sekretaris Jenderal PKB Indonesia, Imron Hamid, Sabtu (30/4/2011). Yenny Wahid menjadi ketua umum partai ini. Sedangkan Wakil Ketua Umum dipegang oleh Syafrin Romas.
Menurut Imron, partai ini didirikan untuk menyelamatkan suara konstituen pendukung Gus Dur. Suara ini terpecah pada Pemilu 2009 seiring dengan konflik yang terjadi di PKB. "Penurunan suara PKB pada pemilu kemarin sangat signifikan. Kami ingin menyelamatkan suara itu agar tidak lari ke partai lain," jelasnya.
Meski menggunakan nama dengan unsur PKB juga, menurut Imron, pihaknya mencoba tampil beda. "Singkatannya boleh sama, tapi artinya berbeda dan kami tambahkan Indonesia," ujarnya.
Untuk dapat ikut Pemilu 2014, menurut Imron, PKB Indonesia sudah melengkapi kepengurusan di 33 provinsi. Diperkirakan, pada Agustus 2011, PKB Indonesia sudah dapat melengkapi seluruh persyaratan agar dapat mengikuti pemilu, seperti mendirikan perwakilan ri 75 kabupaten/ kota.
Imron menegaskan, PKB Indonesia siap merebut posisi empat besar dan mengalahkan PKB pimpinan Muhaimin Iskandar. "Kami bentuk partai bukan untuk gagah-gagahan, bukan untuk euforia. Ini idealisme kami dan Insya Allah kami akan rebut empat besar," ujarnya.
Kesiapan untuk bersaing di pemilu 2014 ini sudah ditunjukkan oleh PKB Indonesia, dengan menantang PKB untuk bersaing secara sehat di pemilu 2014. "Ya kita lihat dan buktikan saja di pemilu nanti, kita sih nggak mau muluk-muluk dengan menyatakan bisa merebut 100-200 kursi di parlemen, tapi kita yakin perolehan suara kita bisa melebihi jumlah perolehan suara PKB," tutur Syafrin
Ide dan pemikiran Gus Dur yang akan digunakan sebagai arah perjuangan PKB Indonesia. Syafrin meyakini hal ini akan menjadikan magnet tersendiri bagi Nahdiyin maupun non-Nahdiyin.
"Partai ini menggunakan ide pemikiran Gus Dur sebagai arah perjuangan partai. Basis massa kita terdiri dari para anggota Nahdiyin yang simpati dan setia kepada Gus Dur, maupun dari kalangan non-Nahdiyin tapi yang bersimpati kepada Gus Dur," ujar Syafrin .
PKB Indonesia juga merasa figur Yenny Wahid sebagai Ketua Umum PKB Indonesia merupakan figur yang paling cocok sebagai Ketua Umum Partai. "Biarpun dikatakan bahwa Yenny Wahid tidak ada apa-apanya dibanding dengan Gus Dur, namun saya yakin Yenny Wahid adalah orang yang paling tahu tentang pokok pemikiran dan arah perjuangan Gus Dur," pungkas Syafrin.
PKB Gus Dur mendaftarkan diri ke Kemenkum HAM untuk mengikuti Pemilu 2014. PKB Gus Dur menamakan diri Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia dengan Ketua Umum Yenny Wahid, Wakil Ketua Umum Syafrin Romas, dan Sekjen Imron Hamid. (fn/vs/dt) www.suaramedia.com
Ada Seni Dalam Pinta dan Harapan di Balik Do'a Kita
Bismillah…
Tak cukup hanya dengan kesungguhan hati meminta. Doa pun ada seninya. Puji-pujian untuk-Nya dan Rasul-Nya adalah pendahulu dari segala pintamu, kemudian, iringilah ia dengan kalimat ampunan dan pertaubatan, lalu tutuplah dengan segala tumpukan harapanmu. Jangan lupa untuk mensucikan tubuhmu, memperhatikan waktu doamu, dan tempat dimana engkau berdoa. Jika masih belum berbalas, pakaikanlah makna “baik sangka” kepada-Nya, karena buah kesabaran memang selalu indah.
Kalaupun di waktu berikutnya, baik sangka-mu itu mulai berkarat. Maka yakinkanlah di dalam dirimu, bahwa masih banyak cela dan noda yang melekat dalam hatimu. Ia menjadi penghalang terkabulnya doa-mu, sebab kekotoranmu yang pernah terjadi dahulu, bisa jadi menjadi hambatan naiknya doa-doa-mu menuju langit-Nya.
Hentikan sikap tergesa-gesa dalam meminta. Sebab sebagai insan biasa-pun kita tak suka orang yang semena-mena dan asal menagih apa yang mereka ingini, tiba-tiba hadir di hadapan kita. Apalagi ALLAH, Sang Pemberi Hidayah. DIA sangat menyukai sesenggukanmu dalam meminta, mencintai keterikatan hatimu bersama panjangnya kalimat doa-mu, bahkan sering juga DIA menahan untuk tak mengabulkannya karena keinginan-Nya untuk mendengar keluh kesahmu. kalau sudah begitu, apalagi yang kita pertanyakan ?
Tanyakanlah pada lakumu, juga hatimu, sudahkah doamu tidak tergesa-gesa, sudahkah pintamu terbersamai dengan ketundukan jiwamu untuk merasa hina di hadapan-Nya, sudahkah senyummu atau juga mungkin tangismu menggambarkan rasa harap yang membuncah untuk-Nya. Jika belum.. perbaikilah.. Periksalah laku yang kotor, jiwa yang kelam, dan waktu-waktu-mu yang kosong tanpa kehadiran-Nya.
Semoga kesyukuranmu selalu berteman dengan panjangnya harapmu.
Salam hangat.
Taipei, 9 Desember 2010 – in the early winter -
(Yusuf Al Bahi/ Dakwatuna.com)
Peneliti Sejarah Bongkar Ciri-ciri NII Minta Sumbangan
JAKARTA (Berita Suara Media) - Penipuan berkedok doktrin agama semacam Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 dinilai sebagai cerita lama.
Gerakan NII KW9 diduga untuk memperjuangkan UU Intelijen dan mengalihkan isu-isu sensitif. "Ada semacam kepentingan yang membonceng ini. NII KW9 tentang brainwash-nya sudah lama tetapi kenapa baru dimunculkan sekarang. Ada keterkaitan politik jangka pendek yang saya lihat," kata pengamat politik, Yudi Latief. Hal ini disampaikan Yudi usai menghadiri peringatan 100 tahun Wahid Hasyim di Auditorium Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (30/4/2011). Yudi berpendapat, munculnya NII KW9 terkait UU Intelijen. "Ujung-ujungnya UU Intelijen.
Gejala seperti bersautan untuk memperjuangkan UU Intelijen dan juga atau mengalihkan isu-isu sensitif seperti pembangunan Gedung DPR dan kebohongan politik Presiden. Ini susul menyusul kejadian," papar Yudi. Menurut dia, ada kepentingan yang bertemu dan ada isu yang dirancang. "NII KW9 ini cerita lama kenapa dimunculkan sekarang karena mencari momentum," kata dia.
Sebelumnya, gerakan bawah tanah Negara Islam Indonesia (NII) di ambang kebangkrutan. Menurut Peneliti sejarah Darul Islam NII, Solahudin, salah satu penyebabnya diduga karena asetnya di Bank Century hilang. "Belum lagi utang ke bank akibat meminjam dana Rp50 miliar untuk impor sapi Selandia Baru yang gagal," kata dia dalam diskusi Polemik Radio Trijaya. Karena itulah, NII harus menghimpun dana sebanyak-banyaknya. "Target baru NII adalah orang yang mapan secara ekonomi, sehingga target kalangan akademisi dari kampus elit dan PNS (pegawai negeri sipil)," jelas dia.
Selain merekrut pengikut baru, modus lain yang mereka lakukan adalah meminta sumbangan di ATM-ATM. Mengatasnamakan yatim piatu. "Karena itu sangat efektif dan biasanya gampang," kata Solahudin. Bagaimana kita bisa memastikan, yang meminta sumbangan orang NII? Kata Solahudin, ada tandanya. "Biasanya ada yayasannya, lambangnya hitam segi enam, atau bola dunia yang di tengahnya ada bendera merah-putih," jelas dia.
Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro kembali mengungkapkan perlunya RUU Intelijen. Aturan itu, menurut Purnomo diperlukan untuk menghadapi bahaya NII. "Sebetulnya banyak hal yang sudah kita lakukan, kita terkendala dengan aturan-aturan, seperti RUU Intelejen dan Keamanan, contohnya Malaysia dan Singapura ada, tapi kita tidak sekeras mereka," kata Purnomo di TMP Kalibata, Jaksel. Purnomo menyampaikan perlunya RUU Intelijen saat ditanya mengenai tindakan pemerintah dalam menghadapi bahaya NII.
Purnomo dengan tegas menjawab perlunya RUU Intelijen. "Saya minta aturan dan kebijakan, karena sekarang kita mau nangkap orang enggak boleh, Malaysia punya, singapura punya," imbuhnya. Selama ini keberadaan RUU tersebut banyak menuai protes publik karena memberikan kewenangan besar kepada intelijen. Dikhawatirkan, penguasa akan menggunakan RUU itu seperti zaman orde baru yang bebas 'mengambil' orang. "Saya tahu sebagian masyarakat trauma dengan orde baru," tuturnya. (fn/d2t/vs) www.suaramedia.com
Gerakan NII KW9 diduga untuk memperjuangkan UU Intelijen dan mengalihkan isu-isu sensitif. "Ada semacam kepentingan yang membonceng ini. NII KW9 tentang brainwash-nya sudah lama tetapi kenapa baru dimunculkan sekarang. Ada keterkaitan politik jangka pendek yang saya lihat," kata pengamat politik, Yudi Latief. Hal ini disampaikan Yudi usai menghadiri peringatan 100 tahun Wahid Hasyim di Auditorium Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (30/4/2011). Yudi berpendapat, munculnya NII KW9 terkait UU Intelijen. "Ujung-ujungnya UU Intelijen.
Gejala seperti bersautan untuk memperjuangkan UU Intelijen dan juga atau mengalihkan isu-isu sensitif seperti pembangunan Gedung DPR dan kebohongan politik Presiden. Ini susul menyusul kejadian," papar Yudi. Menurut dia, ada kepentingan yang bertemu dan ada isu yang dirancang. "NII KW9 ini cerita lama kenapa dimunculkan sekarang karena mencari momentum," kata dia.
Sebelumnya, gerakan bawah tanah Negara Islam Indonesia (NII) di ambang kebangkrutan. Menurut Peneliti sejarah Darul Islam NII, Solahudin, salah satu penyebabnya diduga karena asetnya di Bank Century hilang. "Belum lagi utang ke bank akibat meminjam dana Rp50 miliar untuk impor sapi Selandia Baru yang gagal," kata dia dalam diskusi Polemik Radio Trijaya. Karena itulah, NII harus menghimpun dana sebanyak-banyaknya. "Target baru NII adalah orang yang mapan secara ekonomi, sehingga target kalangan akademisi dari kampus elit dan PNS (pegawai negeri sipil)," jelas dia.
Selain merekrut pengikut baru, modus lain yang mereka lakukan adalah meminta sumbangan di ATM-ATM. Mengatasnamakan yatim piatu. "Karena itu sangat efektif dan biasanya gampang," kata Solahudin. Bagaimana kita bisa memastikan, yang meminta sumbangan orang NII? Kata Solahudin, ada tandanya. "Biasanya ada yayasannya, lambangnya hitam segi enam, atau bola dunia yang di tengahnya ada bendera merah-putih," jelas dia.
Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro kembali mengungkapkan perlunya RUU Intelijen. Aturan itu, menurut Purnomo diperlukan untuk menghadapi bahaya NII. "Sebetulnya banyak hal yang sudah kita lakukan, kita terkendala dengan aturan-aturan, seperti RUU Intelejen dan Keamanan, contohnya Malaysia dan Singapura ada, tapi kita tidak sekeras mereka," kata Purnomo di TMP Kalibata, Jaksel. Purnomo menyampaikan perlunya RUU Intelijen saat ditanya mengenai tindakan pemerintah dalam menghadapi bahaya NII.
Purnomo dengan tegas menjawab perlunya RUU Intelijen. "Saya minta aturan dan kebijakan, karena sekarang kita mau nangkap orang enggak boleh, Malaysia punya, singapura punya," imbuhnya. Selama ini keberadaan RUU tersebut banyak menuai protes publik karena memberikan kewenangan besar kepada intelijen. Dikhawatirkan, penguasa akan menggunakan RUU itu seperti zaman orde baru yang bebas 'mengambil' orang. "Saya tahu sebagian masyarakat trauma dengan orde baru," tuturnya. (fn/d2t/vs) www.suaramedia.com
Langganan:
Postingan (Atom)